Minggu, 01 September 2019

Ngepoin Bahasa Kaum Milenial

Ngepoin Bahasa Kaum Milenial

A : Knapa seh dia ga ikut, sakit?
B : Kepo aja loe. Mager aja keles
A: CMIIW

Bagi orang-orang yang berbeda generasi, kutipan percakapan tersebut terasa asing. Ada kosakata yang tidak diketahui maknanya. Akan tetapi, bagi kaum muda, kosakata itu sering ditampilkan secara produktif. Mereka paham sekali akan maknanya. Mereka menggunakan bahasa slang. 

Bahasa slang atau bahasa gaul adalah bahasa ragam musiman yang dituturkan oleh kelompok sosial tertentu dalam situasi informal. Bahasa slang biasanya digunakan untuk berkomunikasi internal di dalam suatu kelompok atau untuk membina identitas diri (https://id.wikipedia.org/wiki/Slang.)

Sebenarnya bahasa gaul di Indonesia sudah terdeteksi sejak tahun 1970-an. Hal itu dapat kita lihat dari dokumentasi film yang muncul pada masa itu. Namun, bahasa slang marak dikenal pada era 80-90-an, pada saat media massa lebih mampu mem-viralkan ragam bahasa tersebut. Lupus adalah nama tokoh imajinasi dalam novel karya Hilman Hariwijaya yang memperkenalkan banyak perbendaharaan kata semacam bokap, nyokap, doku, dll. Jadi, bahasa slang sudah muncul dari dahulu, dan akan menyesuaikan diri dengan masanya.

Bahasa slang akan selalu berubah sesuai dengan zamannya. Ada perbedaan yang cukup menarik. Era sekarang bahasa slang juga berkorespondensi dengan bahasa asing. Kemudahan berkomunikasi menjadikan pengetahuan cepat tersebar dan kosakata pun ikut berkembang. Jika kita perhatikan, kaum milenial juga menyerap bahasa-bahasa luar yang akan dimodifikasi menjadi bahasa khas mereka.  

Selain memodifikasi bahasa yang sudah ada, bahasa slang masa milenial menggunakan akronim dan singkatan. Dalam https://kbbi.kemdikbud.go.id/ dijelaskan bahwa singkatan adalah hasil pemendekan beberapa huruf atau gabungan huruf (misalnya DPR, KKN, dsb.).  Akronim adalah hasil pemendekan yang berupa gabungan huruf/suku kata/bagian lain yang ditulis dan dilafalkan sebagai kata yang wajar misalnya kata ponsel (telepon selular).

Kita kembali pada kutipan  percakapan di awal tulisan. Kata kepo dapat dipahami dari dua sisi. Pertama, kata kepo adalah akronim dari Knowing Everything Knowing Object, artinya orang yang serba tahu detail dari sesuatu, apa pun yang lewat di hadapannya (Nanda Febriyanto dalam  www.tagar.id. Kata kepo dimaknai sebagai orang yang serba tahu dalam segala hal. Berarti lema kepo bermakna positif karena orang yang disebut kepo adalah orang berpengetahuan luas,yang tahu semua  hal yang dibicarakan. Dalam makna kaum milenial, kepo bermakna negatif. Orang yang disebut kepo adalah orang yang dianggap serba mau tahu urusan orang. KBBI mencatat kepo adalah rasa ingin tahu yang berlebihan tentang kepentingan atau urusan orang lain. 

Dari sisi kedua, Ivan Lanin, seorang wikipediawan dalam http://ivan.lanin.org/, menyatakan bahwa kepo berasal dari kata keypoh, bahasa Cina dialek Hokkian yang berarti ingin tahu urusan orang lain.  Dia merujuk hal tersebut dari tulisan seorang Aussie Pete dalam buku Singlish- A Language Guide for Foreigners. Dari kedua hal tersebut, dapat kita simpulkan berdasarkan makna yang dimaksudkan oleh para milenialis, bahwa kata kepo ternyata berasal dari bahasa Cina, bukan dari bahasa Inggris. Kepo berbentuk kata serapan, bukan terbentuk dari kata akronim.

Lema kedua adalah mager. Mager merupakan akronim dari malas gerak. Artinya orang yang malas melakukan aktivitas apa pun.  Dia hanya ingin santai dan tiduran saja. Mungkin karena  dia merasa capai, atau sedang ingin sendiri. Banyak faktor internal penyebabnya.

Lema ketiga adalah CMIIW. Kata ini sering kita lihat di dalam ragam tulisan yang sering digunakan dalam teks pesan singkat. CMIIW  adalah akronim yang dipinjam dari bahasa Inggris Correct Me If I’m Wrong. Maksudnya adalah permintaan koreksi jika apa yang dikatakan atau dipikirkannya salah. Jika kita hubungkan kembali dengan kutipan percakapan di awal tulisan, maksud dari percakapan itu adalah permintaan maaf pembicara pertama karena permintaan maaf seseorang karena salah sangka. 

Demikianlah sekelumit tulisan tentang bahasa gaul para milenial. Tulisan ini masih berupa tulisan ringan. Masih banyak yang bisa didalami dari ragam bahasa gaul ini. Semoga ada manfaatnya. 

CMIIW.

Link soal Formatif untuk ulangan susulan diskusi dan cerita inspiratif (boleh open book) https://drive.google.com/open?id=126qDce3xdsowKf...