Link soal Formatif untuk ulangan susulan diskusi dan cerita inspiratif (boleh open book)
https://drive.google.com/open?id=126qDce3xdsowKfH40Ck1UAdWT7UdKaq65khJtCYweYk
Gado-gado Bahasa
Kamis, 19 Maret 2020
Selasa, 19 November 2019
SURAT TERBUKA UNTUK PARA PANJENENGAN
BANK KESAYANGAN KITA BERSAMA
Saya Mas XYZ, nasabah Bank KESAYANGAN KCP Antah
Berantah no rek. 004005007008. Saya mencoba memberikan usulan agar Bank KESAYANGAN dapat meningkatkan pelayanan kepada
pelanggan berdasarkan pengalaman dua kali kerugian dalam bertransaksi via ATM KESAYANGAN.
Yang pertama, Agustus empat tahun lalu. Waktu
itu istri uang untuk biaya melahirkan sesar anak kami yang bungsu berkurang 2.500.000
kepeng. Sebelumnya, karena kartu ATM saya hanya dapat menarik uang tunai
maksimal 5 juta kepeng, esoknya kami
coba menarik sisa uang yang ada. Ternyata uangnya sudah tidak ada. Karena saat
itu kami terfokus pada kelahiran anak, dan ada libur panjang, kami lupa untuk
mengurus masalah itu. Satu bulan
kemudian saya mengadu ke Bank KESAYANGAN KCP Antah Berantah. Dari buku tabungan
diketahui bahwa pada tanggal yang sama terjadi penarikan sebesar tujuh juta
lima ratus ribu kepeng. Jawabannya, laporannya sudah terlalu lama. Saya disuruh
menulis complain, dan menunggu kabar
dari Bank KESAYANGAN. Sampai sekarang saya tidak menerima kabar apapun tentang
masalah itu.
Hampir empat tahun kemudian kejadian ini
berulang kembali. Berikut ini kronologi kejadiannya:
- 25 April 2020 saya mengambil uang via ATM KESAYANGAN namun gagal
- 26 April 2020 uang tabungan berkurang Rp2 juta kepeng. Pada saat itu pun beberapa kali transaksi via ATM Bank KESAYANGAN gagal. Transaksi berhasil dari ATM Bersama (monggo dicek di dalam sistem).
- 27 April 2020 saya mengadu ke Bank KESAYANGAN KCP Antah Berantah melalui CS. Menurutnya, memang ada penarikan namun sudah dikembalikan.
- 2 Mei 2020 kami kembali ke Antah Berantah karena ada hal yang tidak dipahami dan diterima CS Bu C.CS mengatakan bahwa 25 dan 26 April ATM Bank KESAYANGAN offline.
- Dari cetak rekening koran diketahui bahwa transaksi 25 April yang gagal belum dikoreksi bank.
- Saya diminta kembali menulis complain dan menunggu 2 minggu hari kerja untuk hasilnya
Ada 4 pertanyaan yang saya ajukan pada waktu
itu dan penjelasannya belum membuat saya paham karena itu berhubungan dengan
kebijakan otoritas Bank KESAYANGAN. Oleh sebab itu, saya rangkum masalahnya untuk
pihak manajemen Bank KESAYANGAN pusat, yaitu:
- ATM Bank KESAYANGAN sering offline atau rusak. Pasti pihak KESAYANGAN punya data dari berapa banyak transaksi yang gagal. Dengan melihat sistem pula, seharusnya Bank KESAYANGAN mampu proaktif dan tidak usah menunggu complain dari nasabah untuk memperbaiki sistem pencatatan transaksi yang salah. Bukankah para pembuat sistem itu adalah orang-orang cerdas.
- Tidak ada pemberitahuan di layar ATM KESAYANGAN secara otomatis bahwa ATM offline. Dengan ATM yang banyak, tentu KESAYANGAN tidak akan mampu menempelkan karton bertuliskan status offline pada setiap ATM yang offline. Tentu dengan biaya yang dikeluarkan nasabah dalam setiap transaksi, KESAYANGAN mampu membuat sistem yang lebih mampu melindungi nasabah.
- Meskipun offline, transaksi gagal tetap tercatat dalam sistem. Akibatnya uang kami berkurang. Dapat dibayangkan betapa banyak nasabah yang mengalami kejadian seperti ini.
- Cara pencatatan transaksi di rekening koran dan di buku tabungan berbeda. Padahal, dengan pencatatan debet kredit seperti di rekening koran, nasabah akan lebih memahami transaksi yang telah dilakukan sehingga proses cross check dapat lebih transparan.
- Kualitas cetak transaksi di buku tabungan sering tidak jelas, bergaris-garis, atau terlalu tebal sehingga mempersulit nasabah memahami transaksi yang telah dilakukan. Bisa saja Bank KESAYANGAN berkilah bahwa ini akibat banyaknya jumlah nasabah. Tentu saja itu terjadi karena banyak demang yang bekerja sama dengan Bank KESAYANGAN sehingga banyak transaksi yang dilakukan Pegawai kecil harus melalui Bank KESAYANGAN. Namun, tentunya jumlah nasabah yang terus bertambah harus membuat pihak Bank KESAYANGAN lebih profesional. Semakin tinggi pohon, semakin kuat ia harus menggenggam bumi.
Kami sangat berharap pihak Bank KESAYANGAN
memberikan tanggapan terhadap surat ini. Semoga para Panjenengan semakin profesional dan mampu
terus meningkatkan kepercayaan dari nasabahnya.
Terima kasih.
4/5/2017
PERSETUBUHANMU ITU
“Kapan aku kaya,” katamu
Sambil makan bermangkuk-mangkuk uang
tangan meraup peruntungan orang dengan rakus
Dengan mata nanar
menghitung harga nisan sendiri dengan benda fana
Menari dan menginjak-nginjak rasa waras yang ingin tumbuh
dekat tanah sempit itu
“Kapan aku terkenal,” ujarmu
Sambil mematut-matut
Mencoba bermacam topeng di depan kamera
Sinarnya yang membutakan akan membuatmu lupa
Pujian-pujian itu meliuk ganas menjadi titian tangga
yang akan membuatmu jatuh
“Kapan aku berkuasa!” teriakmu
Sambil memainkan banyak nasib di ujung kuku jari
Dahsyat...
Mereka ruku dan sujud kepadamu
Lebih dari taat mereka kepada-Nya
Langit terisak lalu menangis sejadi-jadinya
“Muak aku mendengarnya!” umpat bumi
Sampai aku sunggi pun
engkau merasa kurang
Sampai aku engkau setubuhi pun
Engkau tak akan pernah puas
Sambil makan bermangkuk-mangkuk uang
tangan meraup peruntungan orang dengan rakus
Dengan mata nanar
menghitung harga nisan sendiri dengan benda fana
Menari dan menginjak-nginjak rasa waras yang ingin tumbuh
dekat tanah sempit itu
“Kapan aku terkenal,” ujarmu
Sambil mematut-matut
Mencoba bermacam topeng di depan kamera
Sinarnya yang membutakan akan membuatmu lupa
Pujian-pujian itu meliuk ganas menjadi titian tangga
yang akan membuatmu jatuh
“Kapan aku berkuasa!” teriakmu
Sambil memainkan banyak nasib di ujung kuku jari
Dahsyat...
Mereka ruku dan sujud kepadamu
Lebih dari taat mereka kepada-Nya
Langit terisak lalu menangis sejadi-jadinya
“Muak aku mendengarnya!” umpat bumi
Sampai aku sunggi pun
engkau merasa kurang
Sampai aku engkau setubuhi pun
Engkau tak akan pernah puas
2017
DI PESTA RAKYAT
Kami datang dengan gembira
membawa balon diikat beraneka warna
untuk mereka para pemilik hajatan
Diselingi badut-badut tersenyum menyukakan
dan pukauan tukang sulap melenakan
sungguh meriah pesta ini
aneka acara datang menghibur
kacang rebus dibagikan cuma-cuma
komidi putar membius hati
kembang api berakrobat
melambungkan harapan kami ke langit
terang benderang lalu kelam lagi
Sorak tepuk tangan menyambut harap
pemilik hajatan bicara melegakan
balon demi balon diserahkan dengan suka cita
hingga tanpa disadari
banyak mereka yang terbang sendiri
dengan balon-balon kami
Tuhan..
tolong sisakan satu untuk kami
BERMAIN-MAIN DENGAN ANGKA
Angka ada di
mana-mana. Suka atau tidak suka kita sering berhubungan dengan angka. Karena
angka sering diidentikkan dengan pelajaran matematika, dan banyak orang yang
tidak menyukai angka. Padahal, dalam
kehidupan sehari-hari kita selalu berhadapan dengan bilangan. Ketika mengecek
gaji, membayar listrik, atau menilai siswa,
kita akan selalu bersinggungan dengan kata tersebut. Angka menjadi hal
yang dibenci sekaligus dibutuhkan oleh sebagian orang. Dapat dibayangkan, bila
uang di saku tidak ada, kita akan merindukan
angka-angka dalam lembaran kertas dengan jumlah dan digit yang terbesar.
Di kalangan masyarakat sekarang yang materialis, tingkat keberhasilan seseorang
sering dihitung dengan angka. Semakin besar nilai angka dalam bentuk uang yang
dimiliki seseorang, semakin ia dihormati orang lain.
Angka yang dimaksud
dalam tulisan ini adalah nilai-nilai Latihan Ujian Nasional (LUN) yang baru saja diselesaikan siswa.
Dalam rekapitulasi nilai, biasanya akan diketahui siapa siswa yang mendapatkan
nilai tertinggi, siapa siswa yang mendapat nilai terendah, dan berapa nilai
rata-rata dari total siswa. Dengan asumsi tingkat kesukaran soal setiap Latihan Ujian Sekolah sama, dari angka-angka itu dapat dilihat perbandingan nilai yang didapat
siswa dari LUN pertama dengan LUN selanjutnya. Dari data itu pun kita bisa
melihat tingkat keberhasilan guru dalam mentransfer materi pelajaran dengan
meminimalisasi unsur subjektivitas. Pengajar terkadang merasa sudah menggunakan
100 persen kemampuannya untuk mengangkat nilai siswa. Namun, deretan angka yang
rasional itu dapat menunjukkan kekeliruan kata “merasa” yang subjektif.
Penulis tidak termasuk orang yang mumpuni dalam
menghitung angka, biasa-biasa sajalah istilahnya. Akan tetapi, ada hal yang menarik dari angka.
Dengan angka, dapat diketahui banyak hal. Setidaknya, guru dapat menganalisis
dan menginterpretasikan data yang ada. Kegiatan itu ada hubungannya dengan statistika. Statistika adalah ilmu yang mempelajari bagaimana merencanakan, mengumpulkan,
menganalisis, menginterpretasi, dan mempresentasikan data.
Ada beberapa
kegunaan statistik dalam penelitian, di antaranya: alat untuk mengetahui hubungan sebab akibat
antara dua atau lebih variabel;
memberikan teknik-teknik sederhana dalam mengklasifikasi data dan menyajikan data secara lebih mudah
sehingga bisa dimengerti secara lebih mudah; membantu peneliti dalam
menyimpulkan suatu perbedaan yang diperoleh apakah benar-benar secara
signifikan; dan secara teknik dapat
digunakan untuk menguji hipotesis.
Statistika tidak
hanya bisa digunakan untuk menghitung sesuatu yang canggih karena ada pula
pemanfaatan statistika yang sederhana. Secara iseng dapat dikatakan bahwa untuk
menaikkan rata-rata nilai siswa sebesar 0,1, dibutuhkan 60% dari total siswa
yang mendapat kenaikan nilai sebanyak 0,1 poin. Dengan cara lain, dapat
disebutkan bahwa untuk menaikkan rata-rata nilai yang sama, dibutuhkan 10% dari
total siswa yang mendapatkan kenaikan nilai sebanyak 2 digit.
Di sekolah-sekolah
yang memiliki sistem baik, sepertinya bentuk tes untuk mengukur tingkat
kemampuan siswa berjalan tanpa banyak masalah. Faktor-faktor penyebabnya antara
lain kesiapan guru, tingkat kesiapan belajar siswa bersangkutan, dukungan
lingkungan di sekolah yang baik, dan dukungan orang tua menjadi hal positif
terhadap keberhasilan anak belajar. Orang tua mempersiapkan pengembangan
kemampuan anak mereka sejak awal. Bimbingan belajar di luar sekolah maupun les
yang disiapkan guru disepakati dengan antusias untuk membantu anaknya mempersiapkan
diri menghadapi ujian.
Bagaimana dengan
keadaan di sekolah yang masih berkembang? Situasinya pasti berbeda. Anak harus
dimotivasi dahulu agar semangatnya naik. Terkadang, memberikan les tambahan
gratis saja tidak ditanggapi dengan antusias tinggi. Orang tua harus dibuka kesadarannya karena
banyak yang hanya berpikir bahwa anaknya yang penting lulus tanpa memperhatikan
nilai yang didapat. Semakin kecil biaya yang dikeluarkan, semakin baik untuk
mereka.
Kita kembali pada
hitungan simpel pada tulisan di atas. Bila angka rata-rata nilai mapel tertentu
dengan total siswa 200 orang adalah 46.3, untuk menaikkan nilai tersebut menjadi 46,4 diperlukan 100
siswa lebih yang mendapatkan kenaikan nilai sebanyak 0,1 poin. Jika soal ada
40, setidaknya harus ada 1 soal tambahan yang bernilai benar. Kelihatannya
mudah, namun bagi sekolah dengan kondisi yang tidak ideal, hal tersebut sulit
dicapai. Barangkali bisa dipahami bahwa untuk
menaikkan angka rata-rata,
diperlukan tenaga ekstra guru dua kali lipat dari tenaga maksimal dan
kondisi lain yang mendekati ideal.
2017
Bacaan : https://visiuniversal.blogspot.co.id/kegunaan-statistik-dalam-penelitian/
Langganan:
Postingan (Atom)
Link soal Formatif untuk ulangan susulan diskusi dan cerita inspiratif (boleh open book) https://drive.google.com/open?id=126qDce3xdsowKf...
-
Kami datang dengan gembira membawa balon diikat beraneka warna untuk mereka para pemilik hajatan Diselingi badut-badut tersenyum me...
-
Unduh soal latihan mengidentifikasi cerpen https://drive.google.com/open?id=1QtIintgwVawAWzyPS3TCs81CM30Gxymi
-
Bel tanda istirahat berakhir telah berbunyi. Hmm.. satu jam lagi waktuku di kelas 7C. Sebelum istirahat siswa sudah diberi tugas mengerjak...